Karena Aku Muslimah
Kekasih hati Rosulullah, keimananya tak perlu ditanya. Kemuliannya adalah keluasan ilmu yang dimilikinya. Identitasnya sebagai seorang wanita tidak pernah menghalanginya untuk menebar samudera ilmu yang ia miliki, hingga darinya terlahir ulama' dan fuqoha. Ialah wanita agung sepanjang zaman, Al Khumairah 'Aisyah radhiyallahu 'anha.
Kisah indah dan mengesankan dalam medan pertempuran Uhud menggambarkan betapa Allah ta'ala telah menganugerahkan banyak kemuliaan kepadanya, ialah Nusaibah bintu ka'ab atau biasa dipanggil ummu ‘Imarah. Ummu ‘Imarah radhiallahu ‘anha ikut berperan dalam kancah itu bersama suaminya, Ghaziyah bin ‘Amr serta kedua putranya, ‘Abdullah dan Habib radhiallahu ‘anhum.
Dengan membawa geriba tempat air minum untuk memberi minum pasukan yang terluka, Ummu ‘Imarah berangkat bersama pasukan kaum muslimin di awal siang.
Pertempuran berlangsung dahsyat. Ketika pasukan kaum muslimin tercerai berai, tak tersisa di sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kecuali hanya beberapa orang yang tak sampai sepuluh orang banyaknya.
Di saat yang genting itu, Ummu ‘Imarah terjun langsung dalam peperangan dengan pedangnya. Bersama suami dan dua putranya, Ummu ‘Imarah mendekati Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melindungi di depan beliau dengan segenap kemampuan.
Tanpa perisai Ummu ‘Imarah melindungi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Tanpa perisai Ummu ‘Imarah melindungi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kepekaan yang tinggi saat ada saudara seiman yang membutuhkan.., memberikan apa yang ia punya , walaupun ia dan keluarganya sangat membutuhkan, mendidik putra-putranya menjadi pribadi yang zuhud,qanaah dan tegar.
Tatkala datang seseorang meminta makanan kepadanya, sedang ia dan keluarganya sudah berpuasa selama tiga hari, tanpa berfikir panjang ia berikan simpanan makanan untuk berbuka kepada saudaranya yang meminta. Ia berkata,"Bagaimana aku bisa makan, sedangkan ada saudaraku yang lebih membutuhkan"
Itulah istana keluarga kecil Fathimah putri kesayangan Rasulullah. Dengan segala keterbatasan, ia masih mampu menabur benih kebaikan.
“Dinda akan selalu menemani kakanda, dinda tidak hanya akan menemani kakanda ketika berkecukupan kemudian meninggalkan kakanda dalam kesusahan...”
Petikan kalimat yang diucapkan Fathimah binti Abdul Malik, istri khalifah Umar bin Abdul Aziz ketika beliau menawarkan kepadanya agar kembali kepada ayahnya.
Fathimah rela meninggalkan segala kemewahan dan hidup dalam kesederhanaan. Konsekwensi yang ia ambil dengan penuh keikhlasan tatkala suaminya mendapat amanah kepemimpinan dan berkeinginan merubah gaya hidupnya..
Akal, fikiran dan hatinya telah telah berubah karena kesadarannya akan pengawasan Allah SWT.
Sungguh kisah-kisah perjuangan yang indah..
Idealnya, dalam kondisi apapun seorang muslimah di tuntut untuk selalu berderma. Mendermakan apa saja yang ia punya, harta, ilmu, waktu, fikiran dan tenaga.
Tidak perlu menunggu menjadi kaya dan mempunyai harta yang melimpah untuk menjadi demawan. Karena modal utama dalam berderma adalah kemauan yang tinggi untuk melakukannya.
Sungguh..inilah transaksi yang menjanjikan keuntungan berlipat-lipat. Rosulullah saw telah menjamin bagi seseorang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah dengan pahala 700 kali lipat.
Merenungi kisah wanita-wanita mulia ini, membuat penulis merasa sangat jauh dari sempurna. Mereka adalah generasi muslimah idaman zaman yang kehadirannya selalu dinanti.
Mereka lebih mengutamakan orang lain atas diri mereka sendiri walaupun mereka memerlukan. Kesederhanaan tidak membuat mereka hina di mata manusia, bahkan mereka itulah pemilik kemuliaan sejati di mata Allah SWT.
Impian setiap muslimah adalah menjadi wanita sholehah di dunia, yang menyadari peran pentingnya dalam kehidupan, entah sebagai anak, istri, ibu, dan anggota dalam suatu masyarakat, dan mampu memberikan kontribusi positif dalam kemajuan ummat.
Dan menjadi bidadari syurga di akhirat kelak. Yakinlah.. kita akan menjadi lebih produktif dan optimal dalam berusaha ketika hati kita memiliki keinginan dan cita-cita untuk memberi orang lain…
Oleh : Arafah Siska. Lc
yaaaaa